DASAR - DASAR START UP PADA BOILER
Proses start-up ini biasanya di bagi menjadi 3 bagian yaitu start-up pada boiler, start-up pada Turbin uap, dan start-up pada generator (pembebanan). Proses ini adalah hal yang paling penting dan rumit pada sistem operasi unit PLTU karena auxiliary yang begitu banyak dan saling berhubungan sehingga pada prosesnya di butuhkan operator yang sudah berpengalaman untuk melakukannya dan harus dilakukan sesuai tahapannya berdasarkan prosedur yang telah di tetapkan oleh pihak manajemen perusahan dan petunjuk manual manufaktur dari perusahaan pembuat unit PLTU tersebut.
Olehnya itu berikut kami berikan pembahasan tentang dasar-dasar mengenai start-up secara umum pada salah satu bagian unit PLTU yaitu Boiler (mesin pesawat uap)
Sebelum melakukan start-up Boiler perlu dilakukan Pre Start Check, yaitu meliputi :
- Semua Acess Door dan Ducting telah ditutup.
- Tidak ada scafolding, hanger dll yg masih terpasang.
- Pada rotary equipment terisi pelumas dan grease sesuai standard.
- Semua Burner dan Soot blower posisi Retract.
- Semua Fire Alarm dan Fire Protection System siap.
- Semua annunciation sudah di test dan siap.
- LFO supply system siap.
- Sistem batubara siap.
- Water level pada tangki SSC normal.
- SSC dan Fly Ash removal sudsh beroperasi.
- DCS dan Control Equipment kondisi siap di operasikan.
- Semua field instrument siap beroperasi.
- Indikasi equipment di DCS kondisi normal.
- Tangki Chemical (Ammonia, Hydrazin dan Phospate) telah siap.
- Jalankan Dosing Pump dan sampling system.
- Chemical Injection System siap beroperasi.
- Yakinkan kondisi Flash Tank, Blow down Tank dan Clean Drain tank telah siap.
- Alur
aliran air.
- Pengisian
Hotwell Kondensor menggunakan air dari Condensate Storage Tank hingga level
normal (berada pada area auxialiary turbin).
- Pengisian Tangki Deaerator dengan menggunakan pompa kondensat sampai level normal dengan tetap mempertahankan level normal pada Hotwell (berada pada area auxialiary turbin).
- Pengisian
Steam Drum Boiler dengan menggunakan Boiler Feed Pump (sebelumnya lakukan
venting/priming pada Boiler Drum, Superheater dan Reheater), bila
terdapat pompa khusus mengisi boiler gunakan pompa ini hingga level
normal (biasanya antara level 0 sd -50 mm).
- Alur
Aliran Udara dan Gas.
- Pembilasan
ruang bakar (Purging) untuk membuang gas-gas sisa pembakaran menggunakan
udara dari Forced Draft Fan ± 5 menit.
- Persyaratan
Purging, diantaranya :
- Laju
aliran udara > 30 %.
- Trip
valve bahan bakar tertutup.
- Tekanan
ruang bakar normal (0 sd 50 mmH₂O).
- Katup
penutup bahan bakar solar tertutup.
- Damper/vane
udara dan gas terbuka penuh.
- Level
air di drum normal.
- Tidak
ada nyala api di ruang bakar.
- Signal
MFT sdh di reset.
Prosedur Purging
Prosedur purging dengan mengalirkan udara ke ruang bakar dan semua saluran gas dengan laju aliran udara > 30 % selama ± 5 menit dan kondisi boiler dijaga normal. Perhatikan gambar dibawah
- Alur Proses
Penyalaan (Firing).
Setelah proses purging selesai lanjut pada tahapan proses firing. berikut persiapan dan tahapan prosesnya :
- Damper udara di draft system posisi firing.
- Tekanan udara/uap atomising di oil burner cukup.
- Flame detector kondisi normal.
- Tekanan ruang bakar normal.
- Tekanan bahan bakar ignitor normal.
- Lakukan oil leak test sebelum firing.
- Posisikan thermoprobe insert atau masuk.
- Tekan tombol Start pada salah satu oil gun melalui control dcs, maka urutan penyalaan sebagai berikut :
- Igniter Gun masuk ke ruang bakar.
- Katup uap/udara atomising terbuka.
- Busi/igniter mengeluarkan bunga api.
- Katup bahan bakar penyala terbuka.
- Penyalaan berlangsung dan monitoring lewat flame detector.
- Check nyala api lewat lubang intip.
- Check laju kenaikkan temperatur ruang bakar ± 50 ºC per Jam.
- Check temperatur keluar ruang bakar (Inlet Cerobong) > 140 ºC.
Saat tahap kenaikan tekanan uap boiler, aspek yg harus
diperhatikan adalah menjaga agar perbedaan temperatur pada komponen-komponen
boiler tidak boleh melampaui batas yang ditetapkan karena perbedaan temperatur yang
berlebihan merupakan penyebab Thermal Stress (terutama untuk boiler drum yaitu
perbedaan temperatur Top dan Bottom saat belum terjadi penguapan). Perhatikan gambar dibawah
contoh batas perbedaan temperatur pada boiler drum |
Pada tahap ini, Boiler Drum bagian bawah (Bottom) cenderung
memuai sedangkan bagian atas (Top) belum sehingga terjadi Stress, untuk mengurangi
perbedaan ini dengan cara mengatur bahan bakar (Firing rate), setelah penguapan
sudah terjadi perbedaan akan mengecil akan tetapi perbedaan temperatur terjadi
antara bagian dalam dan luar boiler drum karena bagian luar tidak dipanasi sama
sekali. Gambar dibawah menunjukkan contoh kurva perbedaan temperatur Upper dan
Lower terhadap tekanan Steam Drum.
contoh kurva perbedaan temperatur antara sisi upper dan lower terhadap tekanan boiler drum |
Pada pipa-pipa Superheater, uap berfungsi sebagai media
pendingin karena bagian luar pipa dipanasi oleh Gas panas, ketika uap belum
terbentuk atau masih sedikit temperatur gas harus dibatasi untuk mencegah
overheating dengan cara mengatur firing rate (bila boiler dilengkapi dengan
Thermoprobe agar dioperasikan untuk memonitor temperatur ruang bakar sesuai
dengan rekomendasi dari pabrikan).
Setelah venting Drum keluar uap, venting dapat segera
ditutup dan naikkan tekanan secara bertahap dengan memperhatikan batas-batas yang telah ditetapkan.
contoh grafik cold start-up boiler dan turbin |
👍👍
BalasHapus