PRINSIP DASAR PENGOPERASIAN PLTU

 

PRINSIP DASAR PENGOPERASIAN PLTU



Start unit PLTU merupakan suatu hal yang cukup kompleks, secara garis besar dapat dirinci menjadi start untuk tiap komponen utama yang meliputi Start Boiler, Start Turbin Generator, Start Alat bantu dan sebagainya. Untuk praktisnya, urutan kegiatan Start mulai dari persiapan hingga beban penuh dibuat dalam bentuk Blok Diagram Urutan Start ( lihat gambar dibawah ), diagram ini mengaitkan kegiatan pada Operasi Boiler dan Turbin.

Dengan diagram tersebut dapat dilihat apa saja yang dilakukan di Boiler, Turbin dan Alat Bantu serta kegiatan-kegiatan mana yang bisa dilakukan secara bersamaan. Setiap unit PLTU mempunyai diagram yang berbeda, oleh karena itu disarankan setiap unit PLTU memiliki Diagram Urutan Start masing-masing untuk kelancaran Start unit, juga kepada pembaca yang masih awal mengenal PLTU disarankan membaca postingan admin sebelumnya yang mengulas dasar-dasar PLTU dan bagian-bagian sistem kerja pada PLTU 


Gambar Diagram (Prosedur) Start PLTU


1.    Persiapan Start PLTU

Persiapan atau pemeriksaan sebelum start (pre start check/PSC) harus dilakukan mengingat banyaknya komponen dan peralatan pada unit PLTU untuk itu biasa digunakan pre start check list untuk semua komponen unit PLTU. Apabila unit PLTU usai Overhaul atau pemeliharaan lainnya, maka persiapan dan pemeriksaan dilakukan secara teliti dan bertahap.

Selain PSC operator juga harus mengetahui Set Point Parameter Peralatan, yaitu batasan nilai yang aman untuk operasi bertujuan untuk menjaga kondisi aman operasi peralatan. Tetapi bila kondisi unit hangat atau Stand-by, maka persiapan dan pemeriksaan relatif lebih sederhana dan singkat, hanya untuk memastikan (konfirmasi) posisi bagian alat atau sistem.

Pada dasarnya suatu unit PLTU adalah kumpulan beberapa sistem yang bekerja sedemikian rupa saling mendukung satu sama lain, sehingga membentuk siklus uap yang diintegrasikan untuk menghasilkan listrik. Sistem peralatan tadi harus dijalankan sesuai dengan urutan/tahapan dalam pengoperasian unit PLTU baik secara berurutan maupun secara bersamaan/paralel.

Berikut diuaraikan urutan prosedur pengoperasian unit PLTU apabila dikelompokan berdasarkan sistem peralatan yang ada di unit PLTU :

A. Persiapan Air Pendingin Utama dan Pendingin Bantu

Pada unit PLTU dengan sistem pendingin utama dan pendingin bantu, maka sistem pendingin utama    yang pertama kali dioperasikan, hal ini karena sistem pendingin utama disamping untuk kondensasi di kondensor juga berfungsi untuk mendinginkan air dalam sistem pendingin bantu (Auxiliary Cooling water atau Closed Cooling water).

Tetapi apabila sistemnya dilengkapi dengan sistem air pendingin bantu air laut (Sea Water Auxiliary Cooling) yang berfungsi mendinginkan air pendingin bantu, maka yang dijalankan terlebih dahulu adalah sistem pendingin bantu air laut (lihat gambar dibawah ), sedangkan sistem pendingin utama dijalankan saat melakukan Vacuum kondensor (Vacuum up).

Gambar Sistem Pendingin Air Laut


* Sistem air pendingin utama.

Persiapan sistem pendingin utama meliuti pemeriksaan mulai dari Intake (sisi masuk) pompa CWP hingga Outlet (sisi keluar) Kondensor.

* Sistem air pendingin bantu.

Sistem ini berfungsi untuk mendinginkan alat bantu dengan sirkulasi tertutup, akan tetapi diperlukan make-up untuk tambahan akibat adanya kebocoran (losses) sehingga persediaan air tambahan perlu di check jumlahnya dalam tangki (cold head tank).

B. Persiapan sistem udara instrument dan udara service.

Sistem ini dioperasikan apabila sistem air pendingin bantu telah beroperasi, karena sistem udara instrumen dan udara service didinginkan dengan air pendingin bantu. Produk udara instrumen ini digunakan untuk menggerakkan peralatan instrumen kontrol termasuk Katup dan damper.

Persiapan untuk sistem udara instrumen dan service pada dasarnya sama, perbedaannya adalah pada sistem udara instrumen terdapat sistem pengering udara (Air dryer) namun ada juga di beberapa PLTU yang udara service nya juga menggunakan air dryer.

Sistem ini dioperasikan apabila sistem air pendingin bantu telah beroperasi, karena sistem udara instrumen dan udara service didinginkan dengan air pendingin bantu. Produk udara instrumen ini digunakan untuk menggerakkan peralatan instrumen kontrol termasuk Katup dan damper.

gambar sistem udara service dan instrument


C. Persiapan Sistem Minyak Pelumas.

Pada unit PLTU  minyak pelumas selain digunakan untuk pelumas bantalan Turbin dan Generator juga digunakan sebagai minyak hidrolik dan kontrol turbin serta untuk perapat poros (Seal) Generator. Pompa pelumas bantalan harus dijalankan sebelum Turning Gear beroperasi, tetapi setelah sistem pendingin utama dan bantu. Pada saat turbin start, minyak pelumas bantalan dipasok dengan pompa pelumas bantu dan pada saat normal operasi dipasok oleh pompa pelumas utama yang digerakkan langsung oleh poros turbin, ini diperlihatkan pada gambar dibawah.

gambar sistem pelumas

D. Persiapan Sistem Air Pengisi.

Pada unit PLTU  sistem air pengisi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

* Sistem air pengisi tekanan rendah mulai dari Hotwell Kondensor sampai ke Deaerator Tank seperti terlihat pada Gambar dibawah :

gambar sistem air pengisi tekanan rendah

* Sistem air pengisi tekanan tinggi (jalur air umpan Boiler) mulai dari pengisisan deaerator Tank sampai Drum Boiler seperti terlihat pada gambar dibawah :

gambar sistem air pengisi tekanan tinggi

E. Persiapan Sistem Udara Pembakaran dan Gas Buang.

Udara Pembakaran sekunder dipasok oleh Forced Draft Fan (FDF) dan gas Buang dikeluarkan ke atmosfir dengan Induced Draft Fan (IDF) selain untuk mengatur tekanan ruang bakar. Sementara udara pembakaran primer dipasok oleh Primary Air an (PAF). Pada beberapa Boiler tertentu dilengkapi dengan Gas Recirculation fan (GRF) yang memanfaatkan kembali gas buang untuk mengatur temperatur ruang bakar. Dan mengatur temperatur uap.

*Forced Draft Fan (FDF)

Sistem udara sekunder merupakan sub sistem dari Sistem udara pembakaran, dan sistem udara pembakaran merupakan sub sistem dari Sistem Udara dan Gas Boiler. Peralatan yang berada dalam sistem udara sekunder adalah Forced Draft Fan (FDF), Air Preheater (APH), Damper, dan Wind box. FD fan ini memasok udara sekunder untuk pembakaran, dimana udara dari atmosfer dihisap oleh FD fan ini dan di alirkan melalui air heater (APH) untuk dipanaskan, kemudian diteruskan ke wind box dan selanjutnya didistribusikan ke tiap-tiap burner untuk proses pembakaran.

gambar sistem udara FDF

Induced Draft Fan (IDF)

Induced draft fan (IDF) berfungsi menghisap gas dan membuang ke atmosfir melalui cerobong. IDF juga berfungsi mengontrol tekanan ruang bakar boiler agar selalu sedikit vakum.

gambar sistem udara IDF

Primary Air Fan (PAF)

Primary Air Fan berfungsi memasok udara pemanas dan pembawa serbuk batu bara dari dalam Mill / Pulverizer ke ruang bakar boiler (Boiler Furnace), yang mempunyai sistem pengaturan sisi Discharge dengan Variable Inlet Vane (VIV) untuk mempertahankan Header Pressure. 

gambar sistem udara PAF

Seal Air Fan (SAF)

Seal Air Fan berfungsi sebagai fan penghasil udara perapat untuk Pulverizer atau Medium Speed Mill (MSM) dan lainnya. Udara perapat ini berfungsi sebagai perapat agar serbuk batu bara yang digiling di MSM tidak keluar ke lingkungan, bearing roll mill tidak terkontaminasi serbuk batubara dan bearing gearbox MSM tidak terkontaminasi serbuk batu bara.

gambar sistem udara SAF

F. Persiapan Sistem Penyalaan Bahan Bakar.

Sistem penyalaan bahan bakar yang digunakan di PLTU, diantaranya :

Sistem penyalaan bahan bakar Solar (HSD atau LFO). Digunakan sebagai penyalaan awal saat start boiler (Ignitor), sistem ini mulai dari Tangki bahan bakar sampai Burner.

Sistem penyalaan bahan bakar Residu (MFO). Digunakan sebagai bahan bakar utama untuk PLTU Minyak dan sebagai bahan bakar cadangan untuk PLTU Batubara, sistem ini mulai dari Tangki persediaan, Tangki harian sampai Burner.

Sistem penyalaan bahan bakar batubara. Digunakan sebagai bahan bakar utama untuk PLTU batubara, sistem ini mulai dari Bunker sampai Burner.

gambar sistem bahan bakar minyak

gambar sistem bahan bakar batubara

Komentar